Kamis, 30 Juni 2011

Kejutan dan Jerawat Dimas Beck

INILAH.COM, Jakarta - Semarang meninggalkan banyak kesan untuk Dimas Beck. Selama 5 hari jadi presenter Inbox, Dimas mesti berjemur sinar matahari. Udara kering dan panas, bikin Dimas berjerawat. Bahagianya, Dimas dihadiahi pesta kejutan tepat di hari ulang tahunnya.

"Waktu dikasih tahu manejerku, Mas Deddy Nur kalau ada kerjaan di Semarang, gue langsung mau. Ini untuk pertama kalinya gue ke Semarang. Senangnya lagi, menjadi presenter tamu di Inbox di SCTV bareng Asti Ananta, mewajibkan gue untuk stay 5 hari di sana," cerita Dimas Beck yang ditemui semalam (14/5) di Senayan City.

Sebelum berangkat, yang terbayang di kepala Dimas bukan pekerjaannya. "Jujur, di kepala gue sudah terbayang-bayang bakal menikmati wisata kuliner dan indahnya kota tua di Semarang," aku Dimas sambil tersenyum.

Setibanya di Semarang, belum sempat merasakan wisata kuliner dan keindahan kota tua, Dimas terlebih dulu harus merasakan panas dan keringnya udara Semarang. "Sumpah, biar pun sudah memakai topi atau payung, tetap terasa banget panas dan kering banget di kulit," kenang Dimas.

Melihat panasnya Semarang, Dimas menguburkan khayalannya untuk jalan-jalan. "Gue sih maunya di hotel saja. Tapi, mesti syuting outdoor dari pagi sampai siang hari, otomatis harus rela dijemur di bawah teriknya sinar matahari. Untungnya hanya 5 hari saja," kata Dimas yang dilahirkan di Jakarta, 8 Mei 1988.

Baru sehari syuting, ternyata Semarang sudah membuat kulit Dimas menjadi kering. Yang lebih menyebalkan, wajah keren Dimas mengeluarkan banyak jerawat yang lumayan besar. "Mau gimana lagi? Biar gue sudah rajin membersihkan dengan produk dari dokter kulit langganan, tetap aja jerawatnya keluar banyak," aku Dimas.

"Saat itu, gue cuma mikir, sesampainya di Jakarta nanti, harus cepat-cepat ke dokter. Masak dari Semarang, oleh-oleh yang gue bawa Jerawat," kata Dimas yang sempat membintangi film Apa Artinya Cinta, Lentera Merah dan Bukan Bintang Biasa sambil tertawa.

Dimas pun jadi males untuk jalan-jalan menikmati jajanan dan kota tua Semarang di siang hari. Nggak tau kenapa bawaannya bete melulu. "Gue lebih banyak di hotel. Kalau pun keluar, paling saat malam hari. Jadi, nikmatin makan dan kota tuanya hanya di malam hari saja," jelasnya.

Rasa bosan itu ternyata tidak berlangsung lama. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke 20, Kamis 8 Mei 1988, Dimas mendapatkan pesta kejutan dari teman-temannya. Rupanya, Deddy Nur sudah merencanakan pesta kejutan tersebut.

"Nggak nyangka aja. Gue nggak berharap sama sekali. Maklum, ini Semarang bukan Jakarta atau Bali. Ternyata dugaan gue salah. Mama, keluarga dan beberapa temanku datang ke Semarang. Jujur, nggak bete lagi. Yang ada gue merasa hepi banget. Hadiah ulang tahun terindah, deh," tutup 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar